1. Wahai hamba Allah, kalian semua laksana pasien yang sedang menderita
sakit dan Tuhan sekalian alam dokternya. Maka kesembuhan si pasien terletak
pada apa-apa yang diketahui dan diatur oleh dokternya, bukan pada apa-apa yang diinginkan
dan diusulkan oleh si pasien. Karena itu serahkanlah seluruh urusan kepada
Allah, niscaya kalian tergolong orang yang beruntung.
2. Barangsiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka ia
bukan tergolong dari mereka. Dan barangsiapa yang mendengar panggilan
saudaranya yang meminta tolong lalu tidak menolongnya, maka ia bukan seorang
muslim.
3. Suatu saat Rasulullah saww mengutus pasukan untuk berperang dan
ketika mereka pulang Beliau saww bersabda : “Selamat datang para kaum yang
telah melaksanakan jihad kecil, sementara jihad besar masih menunggu mereka.”
Lalu mereka bertanya : “Apa jihad besar itu wahai Rasulullah ?” Rasul saww
menjawab : “Perang melawan hawa nafsu.”
4. Apabila bid’ah telah merajalela di tengah-tengah umatku, maka
kewajiban si alim untuk menampakkan ilmunya. Barangsiapa tidak melaksanakan
kewajiban itu, maka akan terkena laknat dari Allah SWT.
5. Para fuqoha adalah pengemban amanah para rasul selama mereka tidak
memasuki urusan dunia. Lalu beliau ditanya : “Apa yang dimaksud masuknya mereka
dalam urusan dunia ?” Rasulullah saww menjawab: “Selalu mengikuti kemauan
sultan (pemimpin).” Apabila mereka berbuat demikian, maka hati-hatilah dari
mereka terhadap urusan agama kalian.
6. Aku tidak khawatir atas ummatku dari mu’min maupun musyrik, sebab
yang mu’min telah dijaga oleh imannya sedang si musyrik telah dibelenggu
kekafirannya. Namun yang aku takutkan atas kalian adalah keberadaan seorang
munafik yang pandai berbicara tentang apa-apa yang kamu ketahui namun dia
berbuat apa-apa yang kamu ingkari.
7. Pada hari kiamat terdengarlah suara panggilan : Di manakah
orang-orang yang zalim serta para pendukungnya ? Maka barangsiapa yang membantu
mereka walau dengan tinta atau sekedar mengikatkan tali kantong mereka atau
membantu meminjamkan pena, maka mereka akan digiring bersama orng-orang zalim
tersebut.
8. Di atas setiap kebajikan ada
kebajikan lain, hingga seseorang terbunuh di jalan Allah. Maka jika ia terbunuh
di jalan Allah, tiada lagi kebajikan lain di atasnya.
9. Sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang menjual akhiratnya demi
urusan dunianya. Dan yang lebih jelek lagi darinya adalah orang yang menjual
akhiratnya demi kepentingan dunia orang lain.
10. Barang siapa mencari kerelaan sultan (pemimpin), dengan sesuatu yang
membuat Allah murka, maka dia telah keluar dari agama Allah.
11. Barang siapa yang mendatangi si kaya dengan merendahkan diri di
hadapannya, maka hilanglah sepertiga agamanya.
12. Tanda-tanda seorang yang bakti itu ada sepuluh : 1. Cinta karena
Allah dan benci karena Allah. 2. Berteman karena Allah dan berpisah karena
Allah. 3. Marah karena Allah dan rela (ridha) karena Allah. 4. Beramal karena
Allah dan meminta hartanya kepada Allah. 5. Takut hanya kepada Allah. 6. Bersih
hati. 7. Ikhlas. 8. Malu kepada-Nya. 9. Selalu mengoreksi dirinya. 10. Berbuat
kebaikan karena Allah.
13. Akan datang suatu zaman dari umatku, mereka tidak mengenal ulama
kecuali dengan pakaian yang bagus. Dan mereka tidak mengenal Al-Quran kecuali
dengan suara yang merdu. Serta tidak menyembah Allah kecuali hanya di bulan
puasa. Jika itu telah terjadi maka Allah akan menguasakan atas mereka pemimpin
yang bodoh, yang tidak mengenal belas kasih serta tidak memiliki rasa rahmat.
14. Pada hari kiamat ditimbanglah tinta para ulama dengan darah para
syuhada, maka tinta para ulama lebih berat dari darah para syuhada.
15. Perumpamaan keluargaku, laksana bahtera Nabi Nuh as. Barang siapa
yang mengikutinya (menaikinya), dia akan selamat. Dan barang siapa yang enggan
menaikinya ia akan tenggelam (binasa).
16. Terkutuklah orang yang membebankan tanggung jawabnya kepada orang
lain.
17. Pada hari kiamat seorang hamba tidak akan bergeser kedua kakinya
hingga ditanyai tentang empat perkara : 1. Tentang umurnya untuk apa dihabiskan.
2. Tentang masa mudanya dengan apa ia lalai. 3. Tentang hartanya dari mana
diperoleh dan ke mana diinfakkan. 4. Tentang kecintaannya kepada kami (Ahlul
Bait).
18. Berkata Sam’un : “Beritahulah diriku tanda-tandanya orang yang jahil
?” Rasulullah saww menjawab : “Jika kau temani, dia akan merepotkanmu. Jika
engkau jauhi, dia akan mencelamu. Bila memberimu sesuatu, dia akan
mengungkit-ungkit. Jika kau memberi sesuatu, dia akan mengingkari. Jika kau
berbicarta tentang sesuatu rahasia, dia akan mengkhianatimu. Bila memberi tahu
sesuatu hal yang rahasia padamu, ia akan menuduhmu yang bukan-bukan. Bila
merasa cukup, dia berlaku sombong dan kasar. Jika butuh sesuatu dia
akanmeremehkan nikmat Allah tanpa merasa berdosa. Jika senang dia akan
melampaui batas. Jika ditimpa kesedihan dia segera berputus asa. Kalau tertawa
terbahak-bahak. Jika menangis akan menjerit-jerit. Dia selalu menjelekkan orang
baik. Serta tidak mencintai Allah dan tidak mengikuti aturan-Nya. Juga tidak
merasa malu kepada Allah. Jarang menyebut nama-Nya. Jika kau dianggap
merelakannya, dia akan memujimu dengan pujian yang tidak ada padamu. Dan jika
marah kepadamu, dia akan mencacimu dengansesuatu kejelekan yang tidak pernah
engkau lakukan. Itulah perilaku orang jahil.”
19. Rasulullah saww bersabda : Wahai Ali apakah engkau menginginkan 600
ribu kambing, 600 ribu dinar atau 600 ribu kalimat ? Lalu Imam Ali as menjawab
: “Wahai Rasulullah saww aku menginginkan 600 ribu kalimat.” Lalu Rasulullah
saww bersabda : “Wahai Ali! Aku akan meringkas 600 ribu kalimat itu dalam enam
kalimat. 1. Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba mengerjakan yang bukan
kewajiban mereka, maka sibukkanlah dirimu dengan menyempurnakan kewajibanmu. 2,
Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba dalam urusan dunia, maka sibukkanlah
dirimu dengan urusan akhirat. 3. Apabila manusia sibuk mengurusi aib (cela)
orang lain, maka uruslah aibmu sendiri. 4. Jika manusia saling memperindah
dunianya, maka hiasilah akhiratmu. 5. Dan jika engkau melihat manusia sibuk
dengan memperbanyak amal, maka beramallah yang ikhlas. 6. Dan ketika engkau
melihat manusia menjadikan makhluk sebagai perantaranya, maka jadikanlah Allah
sebagai perantaramu.”
20. Mengapa aku menyaksikan kecintaan kepada dunia telah benar-benar
menguasai banyak orang, sehingga kematian tidak digariskan kecuali untuk yang
selain mereka dan kebenaran seakan-akan hanya diwajibkan kepada orang lain ?
Tidak, sungguh tidak sedemikian itu, tidakkah mereka mengambil pelajaran dari
umat yang terdahulu ?
21. Tuhanku mewasiatkan (mewajibkan) kepadaku tentang sembilan perkara :
1. Agar ikhlas dalam segala amal, baik yang kulakukan secara sembunyi ataupun
terang-terangan. 2. Bertindak adil dalam keadaan rela atau marah. 3. Sederhana
dalam keadaan kaya atau miskin. 4. Memaafkan orang yang menzalimiku. 5. Memberi
orang yang menyetop pemberiannya kepadaku. 6. Menyambung tali kekeluargaan dari
orang yang memutuskan hubungan kefamilian denganku. 7. Menjadikan diamku
sebagai waktu untuk berpikir. 8. Pembicaraanku sebagai zikir. 9. Pandanganku
sebagai ibrah (mengambil pelajaran dari selainnya).
22. Wahai Ali! Janganlah engkau marah. Dan apabila engkau marah, maka
duduklah sembari memikirkan kekuasaan Allah atas hamba-hamba-Nya dan
kelembutan-Nya pada mereka.
23. Tiada seorang yang mengikhlaskan amal perbuatannya (semata-mata
karena Allah) selama empat puluh hari, kecuali akan memancar sumber hikmah dari
lisannya sebagai luapan dari apa yang terkandung dalam hatinya.
24. Wahai Ali! Semua mata akan berlinang (menangis) pada hari kiamat,
kecuali tiga mata : 1. Mata yang semalaman dipakai di jalan Allah. 2. Mata yang
tercegah dari apa-apa yang diharamkan Allah (untuk dipandang). 3. Mata yang
berlinangan karena takut kepada Allah.
25. Aku ini adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Maka barang siapa
yang menginginkan ilmu, hendaklah mendatangi pintunya.
26. Wahai Abu dzar! Raih dan manfaatkan lima perkara sebelum datang lima
perkara lainnya. 1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu. 2. Masa sehatmu
sebelum sakit menimpamu. 3. Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu. 4. Masa
senggangmu sebelum datang sibukmu. 5. Dan masa hidupmu sebelum maut
merenggutmu.
27. Allah SWT tidak menilai rupa atau harta kalian, tapi Allah menilai
hati dan perbuatan kalian.
28. Wahai manusia! Aku tinggalkan padamu (sesuatu), jika kalian
berpegangan padanya, tidak akan tersesat selamanya; Kitab Allah (Al-Qur’an) dan
Itrahku Ahlul Baitku.
29. Rasulullah saww bersabda : Isa putra Maryam bersabda kepada para
pengikutnya yang setia : “Bergaullah dengan orang yang apabila engkau
memandangnya, dia akan mengingatkanmu kepada Allah. Sedang perkataannya akan
menambah ilmumu. Dan, perbuatannya akan membuatmu cenderung beramal untuk
akhirat.”
30. Empat perkara yang menjadi tanda kemunafikkan. Dan jika salah satunya
ada pada seseorang maka dia telah menyandang sebagian tanda (karakter) tersebut
sehingga ia meninggalkannya. Yaitu : 1. Jika berbicara ia berbohong. 2. Jika
berjanji ia mengingkari. 3. Jika bekerja sama akan menipu. Dan jika bermusuhan
akan bertindak aniaya(fajir).
31. Sejelek-jelek umatku adalah orang yang dihormati orang lain karena
takut akan kejahatannya. Ketahuilah barang siapa yang dimuliakan manusia
semata-mata agar terhindar dari kejahatannya, maka ia sekali-kali bukan
pengikutku (golonganku).
32. Seorang mukmin tidak akan terperosok dua kali dalam satu lubang yang
sama.
33. Wahai sekalian manusia: Jauhilah perbuatan zina, karena ia akan
mengakibatkan enam perkara. Tiga di dunia, sementara tiga lainnya di akhirat.
Adapun yang di dunia: Akan menghilangkan karismatik, mengakibatkan kefakiran,
dan mengurangi umur. Sedang tiga yang di akhirat yaitu: Menyebabkan murka Allah
SWT, sulitnya hisab, dan akan kekal di dalam api neraka.
34. Wahai Ali! Barangsiapa yang belum mempunyai tiga karakter ini, maka
dia belum melakukan suatu amal pun: 1. Wara'
yang bisa mencegahnya dari perbuatan maksiat kepada Allah SWT. 2. Ilmu
yang bermanfaat bagi orang-orang bodoh. 3. Akal yang bermanfaat bagi sekalian
manusia.
35. Barangsiapa yang mati atas dasar kecintaannya kepada keluarga
Muhammad SAWW maka ia mati syahid. Ketahuilah! Barangsiapa mati atas dasar
kecintaan kepada keluarga Muhammad SAWW maka ia mati dalam keadaan terampuni
dosanya. Ketahuilah! Barangsiapa mati atas dasar kecintaannya kepada keluarga Muhammad
SAWW mati dalam keadaan bertobat. Ketahuilah! Barangsiapa mati atas dasar
kecintaannya kepada keluarga Muhammad SAWW maka ia mati sebagai mu'min yang
sempurna imannya. Ketahuilah! Barangsiapa mati atas dasar kecintaannya kepada
keluarga Muhammad SAWW akan diberita gembirakan oleh Malaikat Maut serta
Malaikat Munkar dan Nakir akan sorga sebagai tempat kembalinya. Ketahuilah!
Barangsiapa mati atas dasar kecintaannya kepada keluarga Muhammad SAWW maka ia
akan diarak ke surga laksana pengantin yang digiring ke tempat mempelainya.
36. Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia
merubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu maka dengan lisannya. Dan
kalau juga tidak mampu maka dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemahnya iman.
37.
Peminum khomer seperti penyembah berhala. Wahai Ali! Allah menolak sholatnya
peminum khomer selama empat puluh hari. Dan jika dia mati dalam waktu empat
puluh hari itu, dihitung mati kafir.
38. Sesungguhnya Allah SWT tidak pernah mewajibkan atas kita kependetaan
(tidak kawin, tidak berhubungan dengan dunia) akan tetapi kependetaan umatku
adalah fisabilillah.
39. Barangsiapa yang mengulur-ulur waktu untuk berhaji lalu dia mati,
maka di hari kiamat ia akan dibangkitkan oleh Allah SWT sebagai orang Yahudi
atau Nasrani.
40. Pandangan itu laksana panah beracun dari panah iblis. Barangsiapa
meninggalkannya karena takut kepada Allah SWT akan Allah SWT beri keimanan yang
akan dirasakan oleh hatinya.
41. Siapa yang ingin hidup seperti hidupku dan wafat seperti wafatku
serta masuk ke surga yang telah dijanjikan kepadaku oleh Tuhanku yaitu Jannatul
Khuld, maka hendaklah ia berwilayah (berpemimpin) kepada Ali dan keturunan
sesudahnya, karena sesungguhnya mereka tidak akan mengeluarkan kamu dari pintu
petunjuk dan tidak akan memasukkan kamu ke pintu kesesatan. (Shahih Bukhari,
jilid 5, hal. 65, cet. Darul Fikr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar