1.
Barangsiapa yang
mengetahui hakikat dirinya maka telah mengenal Tuhannya ( Rabnya).
2.
Sesungguhnya
Allah SWT mengutus Muhammad saww dengan membawa kebenaran guna mengeluarkan
hamba-Nya dari penyembahan sesamanya kepada penyembahan Alllah SWT ,dari
perjanjian dengan hamba-Nya menuju kesetiaan pada-Nya dan dari ketatan
terhadap sesamanya menuju ketaatan kepada Tuhannya serta dari kepemimpinan
sesamanya kepada kepemimpinan Allah SWT.
3.
Tidaklah
seseorang bersimpuh dihadapan Al-Quran, melainkan ia mendapatkan tambahan dan
pengurangan, Tambahan kedalam petunjuk dan pengurangan dari kebutaan ( kegelapan
). Ketahuilah tiada seseorang yang akan merasakan kekurangan jika bersama
AL-Quran dan tidak akan ada yang merasa berkecukupan dari selain Al-Quran.
4.
Orang yang rela
atas ( ketika melihat ) perbuatan suatu kaum, seperti orang yang ikut serta
bersama mereka. Dan atas setiap orang yang ikut serta dalam kebathilan akan
mendapatkan dua dosa, dosa karena perbuatannya dan dosa karena kerelaannya atas
perbuatan tersebut.
5.
Imam Ali as.
Ditanya tentang keimanan, Lalu beliau menjawab : Iman itu berdiri diatas
empat pondasi : kesabaran,keyakinan,keadilan, dan jihad. Sedangkan kesabaran
mempunyai empat sendi : kerinduan, kehawatiran, kezuhudan dan kesiapan (
waspada ). Barang siapa yang rindu akan syurga, dia akan berpaling dari
tuntutan hawa nafsunya. Barang siapa yang takut akan api neraka, maka dia akan
menjauhi hal-hal yang terlarang. Barang siapa yang zuhud ( tidak rakus )
terhadap dunia, akan menganggap ringan segala musibah. Dan barang siapa yang
bersiap-siap menghadapi kematian, dia akan bersegera mengerjakan kebaikan.
Jihad juga mempunyai empat asas : Memerintah kepada kebaikan dan menegah
hal yang munkar, jujur ( tetap tangguh ) disetiap tempat ( medan
laga ) dan benci kepada orang fasik.. Barang siapa yang menyuruh kepada
kebaikan, maka dia telah memperkokoh kekuatan kaum muslimin, dan barang siapa
yang mencegah kemunkaran maka telah membuat terhinanya kaum kafirin, Dan barang
siapa yang jujur ( tangguh ) disetiap keadaan, maka ia telah melaksanakan
kewajibannya. Dan barang siapa yang benci kepada kaum fasik dan marah karena
Allah, maka Allah juga akan marah untuknya ( karena membelanya ) dan akan
merelakannya itu di hari kiamat.
6.
Sesungguhnya
jihad itu adalah salah satu pintu menuju surga yang Allah khususkan bagi
para wali-Nya. Dan Jihad adalah pakaian ketakwaan serta baju besi yang
kokoh dan merupakan benteng pertahanan yang kuat.. Barang siapa yang
meninggalkan jihad karena benci kepadanya, maka pastilah Allah pakaikan
kepadanya baju kehinaan.
7.
Sesungguhnya
awal terjadinya fitnah adalah hawa nafsu yang dituruti dan hukum ( yang
diada-adakan ) yang bertentangan dengan kitab Allah.Sedang pelaksana hukumnya
adalah seorang yang tidak berlandaskan kepada aturannya Allah SWT.
Seandainya kebathilan itu tidak bercampur dengan kebenaran, maka tidak akan
samar lagi bagi orang yang mendatanginya. Dan seandainya kebenaran itu murni
dari samarnya kebathilan, maka bungkamlah mulut-mulut penantangannya. Namun
diambil sebagian dari kebenaran dan sebagian dari kebathilan , kemudian
dicampur aduk antara keduanya dan disitulah syetan mulai memperdaya para
pengikutnya. Dan hanya orang-orang yang mendapatkan petunjuk kearah
kebaikan dari Allah SWT yang akan selamat dari tipu dayanya.
8.
Sesungguhnya
agama Allah tidak akan bisa dikenali dari pribadi-pribadi, tetapi akan dapat
dikenali dari tanda-tanda kebenarannya. Kenalilah kebenaran maka engkau akan
mengetahui siapa penganutnya.
9.
Jangalah
sekali-kali engkau menjadi budak orang lain, sebab Allah telah menciptakanmu
dalam keadaan merdeka.
10. Sesungguhnya memerintah kepada kebaikan serta
mencegah kemunkaran tidak akan mendekatkan seseorang kepada ajalnya, dan tidak
akan mengurangi rizkinya, Namun akan melipatgandakan pahala serta membesarkan
kebaikannya. Dan yang lebih afdhal dari keduanya yaitu kalimat keadilan yang
diserukan di hadapan seorang pemimpin yang zalim.
11. Barang siapa yang keadaannya tidak bias diperbaiki
dengan pergaulan yang baik, maka ia akan diperbaiki dengan cara timbal balik (
memberi sesuatu ) yang baik.
12. Penghancur punggungku di dunia ini ada dua
orang yaitu orang yang pandai berbicara namun dirinya seorang yang fasik. Dan
seorang yang bodoh, namun selalu tekun beribadah. Yang satu akan membela
kefasikannya dengan lidahnya sedang yang lain akan membela kebodohannya dengan
ibadahnya. Hati-hatilah dari para cerdik pandai ( ulama ) yang fasik dan
para ahli ibadah yang bodoh. Karena mereka adalah sebesar-besar fitnah bagi
setipa orang yang mudah terpedaya. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saww
bersabda : “ Wahai Ali ! Hancurnya umatku adalah ditangan orang-orang munafik
yang pandai berbicara.
13. Janganlah engkau menganggap sama antara pelaku
kebaikan dan pelaku kejahatan. Ketahuilah sikap yang demikian ini akan
menumbuhkan semangat bagi pelaku kebaikan untuk berbuat kebaikan dan akan
menjadi pelajaran bagi yang melakukan kejahatan atas kejahatannya.
14. Tidaklah manusia meninggalkan perkara agamanya demi
kepentingan dunianya, kecuali Allah akan membukakan baginya hal-hal yang lebih
buruk.
15. Dunia ini tidak lebih hanya batas terakhir
penglihatan orang buta, dia tidak akan melihat sesuatu dibaliknya. Sedangkan
orang yang bashir dapat melihat serta mengetahui sesuatu yang ada dibalik dunia
ini. Dia ( bashir ) akan memalingkan pandangannya dari dunia, sedangkan si buta
akan membidikan pandangannya ke arah dunia. Orang yang bashir akan
berbekal dari dunia, sedangkan yang buta akan berbekal untuk dunia.
16. Jadikanlah dirimu sebagai tolok ukur dengan
selainmu. Berbuatlah sesuatu yang menggembirakan orang lain sebagaimana yang
engkau harapkan untukmu. Janganlah berbuat sesuatu yang engkau tidak
inginkan orang lain berbuat hal itu kepadamu. Janganlah berlaku aniaya
sebagaimana engkau tidak suka dianiaya. Berbuatlah baik kepada selainmu,
sebagaimana engkau ingin orang lain berbuat baik kepadamu. Cegahlah dirimu dari
perbuatan munkar, sebagaimana engkau tidak ingin orang lain berbuat itu
kepadamu. Perbuatlah sesuatu yang merelakan manusia agar ia juga berbuat
sesuatu yang merelakan dirimu. Janganlah engkau berbicara tentang sesuatu
yang tidak engkau ketahui, bahkan janganlah engkau utarakan segala
sesuatu yang engkau ketahui dan jangalah engkau berbicara sesuatu pembicaraan
yang tidak engkau inginkan orang lain berkata itu kepadamu
17. Temanmu ada tiga dan musuhmu juga ada tiga, temanmu
yaitu: temanmu, dan teman dari temanmu, serta musuh dari musuhmu. Sedangkan
musuhmu yaitu : musuhmu sendiri, serta musuh dari temanmu, dan teman dari
musuhmu.
18. Yang banyak bicara akan banyak salahnya. Yang banyak
kesalahannya akan sedikit malunya. Yang tidak merasa malu hilang wara’nya. Dan
yang hilang wara’nya akan mati hatinya serta nerakalah tempat kembalinya.
19. Janganlah kalian menilai siapa pembicaranya, tetapi
nilailah sesuatu yang dibicarakannya.
20. Kebaikan ada pada tiga perkara : penglihatan, diam
dan pembicaraan. Setiap penglihatan yang tidak ditunjukan untuk mengambil ibrah
( pelajaran ) adalah kesia-siaan. Diam yang tidak disertai pemikiran adalah
kelalaian. Sedangkan pembicaraan yang bukan zikir itu juga merupakan
kesia-siaan. Maka beruntunglah orang yang pandangannya ditunjukkan
untuk mengambil ibrah, diamnya karena berpikir dan pembicaraannya
berisikan zikir sembari menangisi dan menyesali kesalahannya serta enggan
mengganggu orang lain.
21. Seorang anak mempunyai hak dihadapan orang
tuanya, demikian pula sebaliknya. Hak orang tua agar ditaati dalam segala hal
kecuali dalam maksiat kepada Allah SWT.Sedangkan hak anak dihadapan orang
tuanya, agar memberinya nama yang baik dan mendidik ( mengajarkan ) akhlak yang
baik serta mengajarkan Al-Quran kepadanya.
22. Dunia adalah tempat kebenaran bagi yang membenarkannya,
tempat keselamatan bagi yang memahaminya, tempat kekayaan bagi yang berbekal
darinya. Juga tempat ibadahnya para Nabi Allah dan tempat turunnya wahyu
serta tempat shalatnya para malaikat, juga tempat berdagangnya para wali Allah.
Maka carilah rahmat didalamnya dan keuntungan ( surga) sebagai
balasannya. Lalu siapakah yang akan mencelanya ? . Dia telah mengumumkan
kedekatan ajalnya dan datangnya masa perpisahan. Dia telah merelakan dirinya
untuk kalian. Serta menghantarkan kalian dari satu kebahagian kepada kebahagian
yang lainnya. Juga memberi peringatan akan cobaan-cobaannya, agar kalian
takut dan lebih berhati-hati dari bencana. Wahai para pencela dunia, kapankah
dunia memperdayamu dengan segala tipu dayanya ?. Apakah karena banyaknya musibah
yang menimpa para orang tuamu ? atau karena adanya kematian yang diderita oleh
para ibumu di bawah tumpukan tanah kubur ?
23. Wahai manusia ! Dua perkara yang sangat aku
takutkan menimpa kalian. Hawa nafsu yang dituruti serta panjangnya angan-angan.
Orang yang menuruti kemauan hawa nafsunya akan menghalanginya dari kebenaran.
Panjangnya angan-angan bisa melalaikan kalian akan kehidupan akhirat.
24. Barang siapa yang memperbaiki bathinya, Allah
akan memperbaiki lahirnya . Dan barang siapa yang berbuat demi kemaslahatan
agamanya, Allah akan mempermudah baginya urusan dunianya.Dan barang siapa yang
menjaga hubungan dirinya dengan Allah, maka Allah akan memudahkan
urusannya dengan orang lain.
25. Jangan kalian terlalu menyibukkan diri dengan urusan
keluarga serta anak-anak kalian. Andai anak dan keluarga kalian termasuk
orang-orang yang dicintai Allah, maka tentu Allah tidak akan membiarkan dan
menelantarkan kekasih-kekasih-Nya. Namun apabila mereka termasuk musuh-musuh
Allah SWT, mengapakah kalian harus menyibukkan diri dengan mengurus para
musuh-musuh Allah ?
26. Nilai setiap orang ( pribadi ) adalah perbuatan baik
yang dilakukannya.
27. Harga dirimu akan tetap terpelihara, sedang yang
akan merusaknya adalah permintaan ( mengemis ) , oleh karena itu perhatikan
kepada siapa akan kamu cucurkan air mukamu ini.
28. Mengapakah anak Adam harus berlaku sombong, padahal
awalnya tercipta dari air sperma yang hina dan akan berakhir dengan menjadi
bangkai.
29. Maukah kalian kuberi tahu tentang siapa yang
benar-benar faqih ( pandai agama ) ? Yaitu orang yang tidak memberi
kelonggaran kepada orang lain untuk berbuat maksiat, yang tidak membuat manusia
berputus asa dari rahmat Allah. Tidak membuat mereka merasa aman dari ancaman
Allah SWT. Juga tidak meninggalkan Al-Quran ( karena tidak suka dengannya
), lalu mencari selainnya. Dan tidak ada kebaikan dari suatu ibadah yang
pelakunya belum mengerti aturan agama ( fiqih ). Dan ilmu yang baik
adalah yang bisa membuat seseorang berfikir akan Tuhannya dan tidak ada baiknya
bagi bacaan yang tidak disertai dengan renungan ( tadabur ).
30. Tidak akan melakukan perbuatan zina seseorang yang
mempunyai harga diri.
31. Sesungguhnya orang yang bertakwa itu akan merasakan
kenikmatan dunia dan nikmat di akhirat nanti.. Mereka juga menikmati dunia
bersama pencinta dunia, sedang para pencinta dunia tidak akan bersama-sama
mereka untuk merasakan kenikmatan akhirat.
32. Seorang hamba tidak akan merasakan nikmatnya
keimanan, sehingga meninggalkan kebohongan baik hanya sekedar senda gurau
maupun sungguh-sungguh.
33. Jika engkau menjadikan agamamu mengikuti kemauan
duniamu, maka engkau telah menghancurkan agama dan duniamu dan termasuk di
antara orang-orang yang merugi di akhirat.Dan jika engkau menjadikan
duniamu mengikuti ( tunduk ) kepada aturan agamamu , berarti engkau telah
menjaga dunia dan agamamu dan engkau akan tergolong sebagai orang yang
beruntung di akhirat.
34. Dunia ini laksana ular yang berbisa, yang
licin dan lembut sentuhannya, namun bisanya ( racunnya ) dapat mematikan.
Orang yang yang bodoh akan terpesona dengannya sedangkan orang yang berakal
akan berhati-hati darinya.
35. Wahai Kumail bin Ziyad ! Sesungguhnya hati itu
bagaikan bejana ( wadah). Bejana yang baik akan bisa menampung dan menjaga
isinya. Maka perhatikanlah hal-hal yang aku ucapkan kepadamu. Manusia ini ada
tiga macam :Orang yang alim dan teguh akan agamanya, Orang yang belajar dalam
hal-hal yang dapat menguntungkan, Orang yang dungu dan tidak berharga adalah
manusia yang selalu menuruti kejahatannya, dia tidak mempunyai pendirian serta
tidak mengambil cahaya ilmu dan tidak bersandar pada pilar yang kuat.
36. Aku berwasiat kepada kalian tentang lima
perkara, yang seandainya kalian kerahkan onta-onta kalian untuk mendapatkan
wasiat-wasiat itu niscaya usaha itu pantas sekali. Yaitu : Janganlah
seseorang dari kalian mengharapkan suatu kecuali kepada Tuhannya, dan
jangan merasa takut atau menyesal, kecuali terhadap dosanya. Janganlah merasa malu
untuk mengatakan tidak bisa, jika ditanya tentang hal-hal yang belum
kalian ketahui. Dan jangan pula merasa malu untuk belajar hal-hal ya ng belum
kalian ketahui. Kalian harus sabar, karena kesabaran terhadap keimanan
laksana kepala bagi badannya, maka tidak akan ada kebaikan bagi badan yang
tidak ada kepalanya. Demikian pula keimanan yang tidak disertai kesabaran.
37. Bergaulah dengan manusia dengan pergaulan yang jika
kalian meninggal, maka mereka akan menangisimu, sedang jika kalian ada di
tengah-tengah mereka, mereka akan selalu merindukanmu.
38. Orang yang berdoa tanpa disertai perbuatan ( amal ),
bagaikan orang yang memanah tanpa busur.
39. Surga hanya bisa didapatkan dengan amal dan bukan
dengan angan-angan.
40. Alangkah banyaknya ibrah ( pelajaran ) , namun
sangat sedikit sekali yang bisa mengambil pelajaran darinya.
41. Back To Top
Tidak ada komentar:
Posting Komentar