Setiap manusia yang hidup pasti diberikan ujian,
cobaan atau kepahitan hidup dalam bentuk kegagalan ataupun kehilangan
sesuatu yang memang dicintainya (dari harta, orang terkasih, pekerjaan
dll). Oleh karena itulah kita diperintahkan untuk bersikap sabar. Jika
kita memiliki sikap sabar, maka sebenarnya kita akan menemukan
hikmah-hikmah yang tiada terkira. Diantaranya adalah :
Pertama, Cobaan merupakan fitrah dari penciptaan manusia. Allah SWT telah menerangkan bahwa manusia akan menerima berbagai kesulitan dan cobaan (QS. 90:4). Cobaan itu bisa dalam bentuk perasaan ketakutan, kelaparan, kehilangan jiwa dan berkurangnya harta, berkurangnya hasil tani dll.
Kedua, Cobaan merupakan bagian dari proses penyaringan (tamhish) antara orang yang baik dengan orang yang buruk, antara yang benar dengan orang yang salah, antara yang mukmin dengan orang yang munafik, yang syukur dengan yang kufur dsb. (QS.3:141)
Ketiga, Cobaan merupakan ujian keimanan seseorang, semakin tinggi tingkat keimanan seseorang hamba semakin tinggi dan semakin berat juga ujiannya. Sebagaimana analogi sebuah pohon, semakin tinggi pohon, semakin tinggi angin yang akan menimpanya (QS.29:1-3)
Keempat, Cobaan merupakan syarat untuk bisa dimasukan kedalam surganya Allah SWT (QS.2:214). Bukankah ada peribahasa populer di tengah-tengah masyarakat kita ” berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian” bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Jadi hamba Allah pun jika diberikan cobaan kesulitan dan penderitaan lalu dia menerima dan menikmatinya dengan sabar, dia akan memperoleh kesenangan disisi Allah SWT dalam bentuk surga.
Kelima, Cobaan merupakan metode kenaikan pangkat serta cara peningkatan derajat di kalangan para mujahid dan muqorrobin, jadi jika kita ingin masuk di barisan mereka, maka ujiannya pun akan jauh lebih berat (QS.47:31)
Nah untuk itulah, janganlah kita selalu berada pada sisi respons energi negatif kita jika kita diberikan ujian dan cobaan oleh Allah SWT. Karena ujian dan cobaan itu boleh jadi merupakan bentuk kasih sayang Tuhan juga buat kita.
Ssemoga kita semua mampu menemukan dan menanamkan sikap sabar dalam diri kita, tatkala kita diberikan ujian oleh Allah SWT. Ibadah Ramadhan ini juga merupakan bentuk ujian menuju kenaikan tingkat kita sebagai seorang mukmin menuju muttaqin. Siapa diantara kita yang sabar menjalaninya dengan segala keta’atan, maka kita akan mendapatkan derajat yang dijanjikan oleh Allah SWT, yaitu derajat Muttaqin. Dan tak ada sebaik-baik bekal menjalani kehidupan di dunia dan kelak diakherat selain taqwa. Taqwa yang akan memandu kita menjalani kehidupan 11 bulan kedepannya….Wallahu A’lam.
Pertama, Cobaan merupakan fitrah dari penciptaan manusia. Allah SWT telah menerangkan bahwa manusia akan menerima berbagai kesulitan dan cobaan (QS. 90:4). Cobaan itu bisa dalam bentuk perasaan ketakutan, kelaparan, kehilangan jiwa dan berkurangnya harta, berkurangnya hasil tani dll.
Kedua, Cobaan merupakan bagian dari proses penyaringan (tamhish) antara orang yang baik dengan orang yang buruk, antara yang benar dengan orang yang salah, antara yang mukmin dengan orang yang munafik, yang syukur dengan yang kufur dsb. (QS.3:141)
Ketiga, Cobaan merupakan ujian keimanan seseorang, semakin tinggi tingkat keimanan seseorang hamba semakin tinggi dan semakin berat juga ujiannya. Sebagaimana analogi sebuah pohon, semakin tinggi pohon, semakin tinggi angin yang akan menimpanya (QS.29:1-3)
Keempat, Cobaan merupakan syarat untuk bisa dimasukan kedalam surganya Allah SWT (QS.2:214). Bukankah ada peribahasa populer di tengah-tengah masyarakat kita ” berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian” bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Jadi hamba Allah pun jika diberikan cobaan kesulitan dan penderitaan lalu dia menerima dan menikmatinya dengan sabar, dia akan memperoleh kesenangan disisi Allah SWT dalam bentuk surga.
Kelima, Cobaan merupakan metode kenaikan pangkat serta cara peningkatan derajat di kalangan para mujahid dan muqorrobin, jadi jika kita ingin masuk di barisan mereka, maka ujiannya pun akan jauh lebih berat (QS.47:31)
Nah untuk itulah, janganlah kita selalu berada pada sisi respons energi negatif kita jika kita diberikan ujian dan cobaan oleh Allah SWT. Karena ujian dan cobaan itu boleh jadi merupakan bentuk kasih sayang Tuhan juga buat kita.
Ssemoga kita semua mampu menemukan dan menanamkan sikap sabar dalam diri kita, tatkala kita diberikan ujian oleh Allah SWT. Ibadah Ramadhan ini juga merupakan bentuk ujian menuju kenaikan tingkat kita sebagai seorang mukmin menuju muttaqin. Siapa diantara kita yang sabar menjalaninya dengan segala keta’atan, maka kita akan mendapatkan derajat yang dijanjikan oleh Allah SWT, yaitu derajat Muttaqin. Dan tak ada sebaik-baik bekal menjalani kehidupan di dunia dan kelak diakherat selain taqwa. Taqwa yang akan memandu kita menjalani kehidupan 11 bulan kedepannya….Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar